Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Jurusan Stmkg Yang Sepi Peminat Di Tahun 2023


Jurusan Di Polban Yang Sepi Peminat Buku Belajar
Jurusan Di Polban Yang Sepi Peminat Buku Belajar from bukubelajar.github.io

Jurusan STMKG (Studi Teknik Manajemen dan Kebijakan Gizi) adalah salah satu jurusan yang ada di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI). Program studi ini memiliki kurikulum yang mencakup berbagai aspek kesehatan masyarakat, termasuk gizi, mikrobiologi, dan kesehatan masyarakat. Meskipun banyak mahasiswa yang tertarik untuk mempelajari jurusan ini, tetapi seiring berjalannya waktu, jumlah peminatnya semakin menurun. Berikut adalah beberapa alasan mengapa jurusan STMKG sepi peminat di tahun 2023.

Kurikulum yang Berubah dari Waktu ke Waktu

Kurikulum di program studi STMKG berubah dari waktu ke waktu. Sebagian besar kurikulum di program studi ini didasarkan pada konsep kesehatan masyarakat dan perlindungan konsumen. Kurikulumnya terus berkembang setiap tahun untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan kondisi masyarakat. Kurikulum yang berubah dari waktu ke waktu ini membuat mahasiswa merasa kesulitan untuk menyesuaikan dan memahami materi yang diajarkan.

Kurikulum yang Terlalu Teoritis

Kurikulum di program studi STMKG cenderung menekankan pada studi teoritis. Kurikulum ini terutama meliputi teori dan konsep-konsep konsep kesehatan masyarakat dan perlindungan konsumen. Kurikulum yang terlalu teoritis ini membuat mahasiswa merasa bosan dan kurang bersemangat untuk belajar.

Kurikulum yang Terlalu Mahal

Biaya kuliah di program studi STMKG cukup mahal. Hal ini dikarenakan adanya biaya untuk mengikuti berbagai seminar dan praktikum yang diperlukan. Dengan biaya kuliah yang tinggi, hanya mahasiswa yang memiliki kemampuan finansial yang cukup yang memiliki kesempatan untuk mempelajari jurusan ini.

Kurangnya Kesempatan Kerja

Kurangnya kesempatan kerja di bidang kesehatan masyarakat juga berkontribusi terhadap menurunnya peminat di jurusan STMKG. Pekerjaan di bidang ini cenderung terbatas dan berada di wilayah-wilayah yang jauh dari pusat kota. Karena itu, hanya mahasiswa yang benar-benar tertarik pada bidang ini yang berani mencoba untuk bekerja di daerah-daerah tersebut.

Kurangnya Fasilitas dan Tenaga Pengajar

Fasilitas dan tenaga pengajar di program studi STMKG cukup minim. Hal ini dikarenakan adanya kesulitan untuk mencari dosen yang sesuai dengan kurikulum yang berubah dari waktu ke waktu. Jumlah tenaga pengajar yang minim juga menyebabkan mahasiswa merasa kesulitan untuk mendapatkan bimbingan dan arahan yang tepat dalam proses belajar mereka.

Kurangnya Promosi

Program studi STMKG kurang melakukan promosi terhadap jurusan ini. Hal ini dikarenakan kurangnya dana yang tersedia untuk melakukan promosi. Kurangnya promosi ini membuat jurusan ini kurang dikenal oleh masyarakat luas, sehingga orang cenderung tidak tertarik untuk mempelajari jurusan ini.

Kesimpulan

Jurusan STMKG di Universitas Indonesia mengalami penurunan jumlah peminatnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan seperti kurikulum yang berubah dari waktu ke waktu, kurikulum yang terlalu teoritis, kurikulum yang terlalu mahal, kurangnya kesempatan kerja, kurangnya fasilitas dan tenaga pengajar, serta kurangnya promosi. Untuk meningkatkan jumlah peminat di program studi STMKG diperlukan kebijakan yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Selain itu, untuk mempromosikan jurusan ini juga diperlukan dukungan dari masyarakat dalam hal menyebarkan informasi tentang program studi ini.

Jika anda tertarik untuk mendalami lebih jauh tentang jurusan STMKG yang sepi peminat di tahun 2023, silakan kunjungi Bimbel IC Semarang untuk informasi lebih lanjut.


Posting Komentar untuk "Mengenal Jurusan Stmkg Yang Sepi Peminat Di Tahun 2023"